1. Perubahan
karena Proses Menua
Pertambahan umur secara proporsional
pada kelompok 45 tahun atau lebih dan peningkatan secara umum dalam harapan
lamanya orang hidup, merupakan kajian tentang bertambahnya umur yang sering
disebut sebagai “ gerontology”.
Pertambahan umur seseorang berpengaruh
terhadap fungsi organ tubuh. Setelah mencapai puncak kematangan usia dewasa fungsi
organ tubuh mengalami penurunan. Penurunan kemampuan melakukan aktifitas dan
kemampuan bekerja menjadi menurun. Penurunan tersebut karena penyusutan
jaringan tubuh secara bertahap, yang meliputi jaringan otot, system syaraf, dan
organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis dan neurologis terjadi
sesudah umur antara 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda
untuk setiap orang.
Kemampuan mengangkat sisa- sisa produksi
dalam tubuh juga mengalami penurunan. Integritas system syaraf yang merupakan
unsure vital dalam koordinasi respon muscular juga menurun dan berakibat
menurunnya kemampuan koordinasi gerakan. Keceatan reaksi yang meliputi
kecepatan merespon terhadap rangsangan, waktu reaksi dan waktu gerak mengalami
penurunan, demikian pula persepsi kinestatik yang merupakan rasa gerak untuk
mengetahui posisi tubuh dalam gerak juga mengalami penurunan.
Selain penuruan kemampuan fungsi fisiologis
dan neurologis, terjadi pula penurunan berbagai kemampuan lain, seperti:
1. Penyesuaian
diri terhadap proses pemulihan sesudah bekerja atau berlatih
2. Fleksibilitas
persendian
3. Kontrol tubuh
4. Elastisitas
otot
5. Sensitifitas
pendengaran (auditori)
6. Ketajaman
penglihatan
7. Daya
ingatan
Keluhan yang sering dialami oleh orang
lanjut usia adalah sukar tidur dan mengalami kekakuan otot maupun persendian. Perubahan struktur dan penurunan fungsi
fisiologis secara bersama-sama meningkat setelah umur 30 tahun.
Kecepatan penyaringan sari makanan dan
oksigen menuju daerah otot yang sedang melakukan aktivitas, merupakan faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas dan gerakan
sebagai hasil aktivitas itu sendiri. Semua itu tergantung dari pemompaan darah
ke seluruh tubuh. Penurunan secara terus-menerus denyut nadi tertinggi selama
kerja maksimal yang terus-menerus terjadi sesuai bertambahnya usia seseorang.
Waktu sirkulasi darah memerlukan jangka waktu yang lama bagi pria umur 70 tahun
bila dibandingkan dengan yang baik. Akan tetapi sel-sel darah merah dan volume
darah antara pria umur 70 tahun dengan yang muda menunjukan perbedaan yang
kecil. Selanjutnya dinyatakan bahwa ukuran badan, volume jantung dan volume
darah tidak berhubungan dengan rata-rata denyut nadi maksimal atau kerja
maksimal bagi orang usia lanjut usia.
Bertambahnya usia orang
dewasa juga mempengruhi system pernafasan yang mulai berkurang dalam kapasitas
vital, volume maksimal ventilasi, kapasitas maksimal pernapasan dan pengambilan
oksigen secara maksimal selama latihan. Penurunan kapasitas vital dari umur 30
sampai 80 tahun adalah 40 persen, sedangkan pengurangan kapasitas maksimal pernapasan
hampir 60 persen. Perubahan-perubahan yang besar terjadi dalam kapasitas total
paru-paru, dan dalam pengeluaran pernapasan sisa atau residu pada usia tua.
Integritas system syaraf
memberikan engaruh yang vital terhadap inisiatif dan koordinasi respons otot.
Perubahan system syaraf sesuai dengan bertambahnya umur seseorang dewasa adalah
makin lambatnya reaksi dan waktu gerak seseorang.
2.
Perubahan Syaraf
Otot dan Kekuatan
Susunan otot dalam tubuh
seseorang merupakan alat yang dapat memungkinkan terjadinya gerakan-gerakan
dalam badan. Kekuatan otot otot merupakan kontraksi maksimal yang dihasilkan
oleh otot atau sekelompok otot. Dalam pengukuran kekuatan otot yang diukur
adalah kekuatan maksimal insometrik (kontraki tanpa pemendekan).
Hasil penelitian yang
dihasilkan oleh Shock (1962) melalui pengukuran kekuatan menggenggam (hand grip
strength) pada pria sesudah umur 22 tahun menunjukan penurunan kekuatan sesuai
dengan bertambahnya umur seseorang. Pada umur 80 tahun kekuatan menggenggam
tidak lebih kuat dibandingkan dengan anak laki-laki umur 13 tahun. Penurunan
kekuatan menggenggam mengalami penurunan drastis sesudah umur 35 tahun yang
turun sampai 44 kg kemudian menjadi 23 kg pada usia 90 tahun. Bertambahnya umur
seseorang juga ditandai dengan penurunan kekuatan pada bagian-bagian lain dari
badan. Hilangnya kekuatan daya tahan, yaitu sejumlah kekuatan menggenggam yang
dapat dilakukan selama satu menit, pada umur 75 tahun tidak jauh berbeda dengan
daya tahan menggenggam anak laki-laki umur 23 tahun. Kekuatan menggengam
sebesar 28 kg pada umur 20 tahun menurun menjadi 8 kg pada umur 75 tahun.
Perubahan-perubahan yang
terjadi dengan bertambahnya umur seseorang pada sel-sel otot dan syaraf
ditentukan oleh tingkat kematangan dari sel-sel itu sendiri pada usia dewasa.
Sel-sel otot dan syaraf relatif akan tetap bertahan atau mengalami sedikit
perubahan selama seseorang masih melakukan latihan. Selama bertambahnya umur
pada masa dewasa seseorang akan mengalami perubahan kapasitas fungsi otot
yaitu: penurunan kecepatan berat,waktu reaksi dan waktu kontraksi otot.
Koordinasi cenderung terganggu dengan bertambahnya umur, terutama dengan
kegiatan-kegiatan yang memerlukan ketepatan waktu dan gerakan yang selalu
berubah antara cepat dan lambat. Hal tersebut merupakan pengaruh yang akan
terjadi karena penurunan, kekuatan, kecepatn dan daya tahan terhadap kelelahan.
Penurunan kekuatan otot
mempunyai variasi perbedaan antar kelompok otot. Penurunan kekuatan otot-otot
fleksor tungkai bawah dapat dilihat pada orang tua yang sedang melakukan
gerakan naik tangga yang mengalami kesulitan demikian pula ada kekakuan tungkai
pada waktu lari atau jogging. Otot diafragma yang sangat diperlukan dalam
kegiatan dalam melakukan pernafasan hanya mengalami sedikit penurunan. Apabila
terjadi penurunan pada otot diafragma, maka penurunan tersebut dsebabkan oleh
berkurangnya serabut otot yang berfungsi baik dan menyusutnya diameter seraut
otot.
Penurunan masa otot dan
kekuatan dengan bertambahnya usia orang dewasa atau tua dapat dihambat dengan
melakukan latihan beban secara teratur. Dari hasil penelitian dinyatakan bahwa
setelah berlatih 8 minggu dengan frekuensi tiga kali seminggu, kekuatan
meningkat pada kelompok muda maupun tua.
Seorang pria mulai mengalami
penurunan kekuatan isometric (isometric
strength) setelah umur 30 tahun, namun ada yang masih bertahan sampai 45
tahun, kemudian menurun secara lambat. Pada usia 65 tahun seorang pria
mengalami penyusutan kekuatan sebesar 15% dari puncak kekuatan maksimum,
setelah itu terjadi penurunan kekuatan yang lebih cepat. Sebelum usia 25 tahun
terjadi kenaikan daya tahan otot secara teratur, kemudian menurun sampai umur
75 tahun, yang memiliki daya tahan otot sama dengan penampilan anak laki-laki
umur 12-15 tahun.
Kekuatan maksimum pada
wanita dicapai pada umur 17 tahun melalui latihan-latihan beban selama masa
mudanya, selanjutnya masih bertahan selama tetap berlatih sebagai seorang
atlet. Namun demikian pengemabangan kekuatan wanita hanya sekitar 2/3 dari
puncak kekuatan pria pada umur yang sama. Hal tersebut terjadi karena adanya
perbedaan otot baik besarnya otot maupun proporsinya dalam tubuh. Kekuatan
maksimum untuk pria dan wanita masih dapat menigkat sampai umur 25 tahun dan
setelah itu terjadi penurunan. Pada umur 65 tahun kekuatan otot tinggal 65-70%
dari yang mereka miliki pada usia 20-30 tahun.
3.
Perubahan dalam
Keseimbangan
Pengembangan keseimbangan
sama pentingnya dengan kekuatan dalam usaha pengembangan ketrampilan gerak
dasar. Selama masa pertumbuhan keseimbangn meningkat, kemudian menurun sampai
berada dalam keadaan berhenti selama masa dewasa dan usia tua.
Hasil penelitian tentang
pengaruh latihan pada orang-orang umur 69 tahun menyatakan bahwa rata-rata skor
tes sebelum latihan keseimbangan adalah 14,1 untuk 14 orang pria dan 7,6 untuk
12 orang wanita. Selama 8 minggu program latihan yang terdiri dari 5 periode
mingguan dengan 1 jam setiap periode latihan, mereka mengikuti latihan, jalan,
jogging, permainan dengan bola, senam dan renang. Hasil akhir tes setelah
mengikuti program latihan 8 minggu, ternyata wanita memiliki kenaikan rata-rata
skor keseimbangan menjadi 9,0 sedangkan pria menjadi 15,2 atau wanita memiliki
kenaikan rata-rata skor keseimbangn lebih tinggi disbanding pria pada usia 69
tahun. Selain terjadi peningkatan keseimbangan, ternyata untuk kedua jenis
kelamin juga mengalami peningkatan kardiovaskular. Mereka yang terlatih
ternyata juga memiliki kondisi fisik yang baik dibandingkan dengan kondisi
sebelumnya.
Perbedaan antara pria dan
wanita lanjut usia ditandai dengan menurunnya kondisi tulang dengan
bertambahnya umur seseorang adalah bahwa pada wanita terjadi kecenderungan
keropos tulang dengan perbandingan 4:1, sehingga mudah terjadi patah tulang.
Pemeliharaan keseimbangan tergantung dari vestibular dan masukan syaraf mata
yang berhubungan dengan perubahan-perubahan anatomis dengan bertambahnya umur
seseorang. Perubahan fungsi vestibular untuk pria maupun wanita tidak terdapat
perbedaan, tetapai perubahan secara anatomis yang menyangkut fungsi syaraf, pendengaran
yang mulai melemah biasanya pria melebih wanita pada usia 65-74 tahun. Demikian
pula hilangnya pendengaran yang baik pada frekuensi tinggi pada pria lebih
besar dibandingkan wanita. Sedangkan perubahan penglihatan pada pria maupun
wanita setelah usia 60 tahun tidak terjadi perbedaan. Seorang lanjut usia
cenderung memperluas tumpuan berdiri dalam berdiri dibandingkan dengan
anak-anak muda. Sedangkan penurunan sikap stabilitas pada wanita disebabkan
adanya perbedaan yang lebih besar pada laki-laki yang tidak normal.
4.
Perubahan
Koordinasi dan Sistem Syaraf
Koordinasi merupakan
kemampuan mengontrol otot-otot yang melibatkan kerja sama antara otot satu
dengan yang lain utnuk melaksanakan tugas secara efisien maupun hubungan dengan
umur seseorang. Sesudah umur 39 tahun koordinasi meunurn secara tetap,
sedangkan kepadatan tubuh menurun sesudah umur 40 tahun. Hilangnya jaringan
otot, berkurangnya fungsi tulang dan bertambahnya jumlah lemak dalam badan,
semuanya memberikan perubahan terhadap komposisi badan yang berhubungan dengan
hilangnya koordinasi. Pada usia lanjut terjadi penurunan kemampuan melakukan
ketrampilan gerak, karena menurunnya berbagai kemampuan fisik seperti kekuatan,
kelentukan, kecepatan dan reaksi. Sesudah umur 25 tahun kemampuan kerja maksimum
seorang pria menurun 1% setiap tahun sedangkan penurunan yang terjadi pada
wanita sedikit lebih besar dibandingkan pria. Menurut Skinner (1973) sesudah
umur 30 tahun memperlihatkan perubahan pada struktur dan kimiawi pada jaringan.
Hasil penelitian lain menyebutkan pada pria yang kurang aktif, kemampuan
kardio-vaskular menurun 25% dari umur 17 tahun sampai umur 44 tahun.
AKTIVITAS FISIK YANG DIPERLUKAN ORANG DEWASA DAN ORANG TUA
1.
Pengaruh Latihan
Olahraga
Usia antara 20-30 tahun
merupakan periode kemampuan fisik secara optimal. Namun demikian penampilan
puncak sesorang dapat dicapai oleh orang-orang yang lebih tua, terutama dalam
kegiatan-kegiatan yang memerlukan pengalaman tingkat tinggi. Proses menua
karena bertambahnya umur seseorang mengakibatkan terjadinya penurunan kemampuan
secara fisik maupun fisiologis. Hal itu dikarenakan oleh kegiatan fisik yang
dilakukan dan beberapa faktora lain yang sehubungan yaitu gizi dan waktu
istirahat. seseorang yang terlatih cenderung memiliki kapasitas pembakaran (oksifatif) serabut otot yang lebih baik
dibandingkan dengan mereka yang kurang terlatih. Latihan fisik lebih
berpengaruh terhadap kapasitas oksidatif dibandingkan komposisi serabut otot.
Sedangkan kapasitas oksidatif yang baik dapat meningkatkan ketahanan otot dan
potensi aerobic. Peningkatan kapasitas oksidatif juga dapat menyusutkan
produksi asam laktat selama latihan. Latihan fisik yang teratur dapat proses
penurunan kemampuan fungsi organ-organ tibuh termasuk transportasi oksigen ke
seluruh tubuh yang tetap baik bagi orang-orang lanjut usia.
Aktifitas fisik dan program
terapi fisik akan menghasilkan peningkatan mineral pada tulang bagi orang-orang
lanjut usia. Oleh karena itu latihan dapat digunakan sebagai pemeliharaan
struktur tulang yang sama baiknya dengan pemeliharaan fungsi fisiologis. Selain
latihan masih banyak hal yang harus dilakukan untuk memelihara kesehatan yang
berhubungan dengan proses menua dan kematian, seperti :
a.
Biasakan tidur
7-8 jam setiap hari
b.
Makan pagi
secara teratur
c.
Janganlah banyak
makan-makanan kecil di antara jam-jam makan
d.
Berat badan
sebaiknya berada antara 10% persen di bawah berat badan ideal atau 20% dia
atasnya
e.
Latihan secara
teratur
f. Jangan minum-minuman keras atau beralkohol
g. Jangan merokok
Karakteristik secara umum
untuk orang dewasa dan lanjut usia adalah sebagai berikut:
a.
Puncak kerja
maksimal berkisar antara umur 22 sampai 25 tahun untuk wanita, sedangkan untuk
pria antara umur 25-28 tahun.
b.
Aktifitas fisik
yang memerlukan komponen-komponen tingkat tinggi, seperti kekuatan, kecepatan,
dan daya tahan mencapai puncaknya lebih awal, demikian pula masa penurunannya.
c.
Perbedaan
penampilan seseorang dengan yang lain sangat tergantung dari perbedaan mereka
dalam gaya hidup dan lingkungan kehidupannya.
d.
Perbedaan
penampilan fisik antara kedua jenis kelamin secara maksimal terjadi antara
20-50 tahun.
e.
Proses menua
ditandai dengan menurunnya system organ tubuh dan fungsinya, terutama dalam
kekuatan dan respon fisiologis terhadap latihan.
f.
Melalui latihan
memperlambat proses menua, terutama yang berhubungan dengan perubahan struktur.
g.
Angka kematian
dipengaruhi oleh gaya hidup dan lingkungan yang berhubungan dengan factor
keturunan.
Olahraga yang telah
dilakukan sejak usia muda selain sebagai kegemaran juga bermanfaat untuk
memperbaiki sikap tubuh. Sikap tubuh yang kurang baik akan menyebabkan
kemampuan koordinasi yang kurang baik, sehingga terjadi ketegangan yang
mempengaruhi kondisi tubuh, terutama bagi kehidupan orang lanjut usia. Latihan
fisik yang dilakukan secara teratur dapat digunakan untuk membantu dalam
memberikan terapi dalam beberapa penyakit tertentu, seperti penyakit kencing
manis, tekanan darah tinggi, dan mencegah terjadinya keropos tulang (osteoporosis) bagi orang lanjut usia.
Latihan olahraga juga dapat digunakan sebagai rehabilitasi terhadap kelainan
fisik, cedera habis kecelakaan atau dioperasi. Tentunya semua perlu petunjuk
dari seorang yang ahli di bidangnya.
2.
Aktivitas Fisik
Bagi Orang Tua
Kegiatan fisik yang baik
dilakukan oleh orang tua adalah olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan
kesegaran jasmani. Melalui latihan-latihan yang sifatnya aerobic, dapat
diperoleh manfaat sebagai berikut:
a. Meningkatkan
efisiensi paru-paru, artinya dengan sedikit tenaga yang digunakan diperoleh masukan
udara yang sebanyak-banyaknya.
b. Meningkatkan
efisiensi kerja jantung. Pengaruh latihan menyebabkan otot-otot jantung bekerja
lebih kuat dan memompakan darah lebih banyak dalam setiap denyutan.
c. Meningkatkan
julah dan ukuran pembuluh-pembuluh darah ke seluruh tubuh sehingga mempemudah
transportasi oksigen.
d.
Meningkatkan
daya kerja otot dan pembuluh dara sehingga mempemudah sirkulasi darah ke
seluruh tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
e.
Mengubah tubuh
yang terlaku gemuk karena meningkatnya jaringan lemak, menjadi tubuh yang tegap
dan berisi (anti obesitas), serta masih banyak lagi manfaat latihan terhadap
penyesuaian diri dengan tekanan hidup sehari-hari.
materi mba eka bagus , maksih yaa atas imponya, salam olahraga
BalasHapus